JAKARTA - Wilayah perbatasan kerap dipersepsikan sebagai daerah terluar dengan keterbatasan akses dan infrastruktur. Namun di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pertanian justru tumbuh sebagai kekuatan strategis daerah.
Melalui panen raya padi organik, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani perbatasan.
Program panen raya optimalisasi lahan yang dilaksanakan pada 2025 ini menjadi bagian dari langkah nyata Pemprov Kaltara dalam mendukung Asta Cita Ketahanan Pangan Nasional.
Lokasi panen yang berada di Kecamatan Krayan, wilayah yang berbatasan langsung dengan Keningau, Sabah, Malaysia, memperlihatkan bagaimana sektor pertanian berperan penting dalam menjaga kedaulatan pangan sekaligus eksistensi negara di kawasan perbatasan.
Panen Raya di Dataran Tinggi Perbatasan
Panen raya padi organik dilaksanakan di Desa Longkiwar, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan. Kawasan dataran tinggi ini dikenal memiliki karakter tanah dan iklim yang mendukung pertanian organik, sehingga menghasilkan padi dengan kualitas unggul. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara memanfaatkan potensi tersebut untuk mendorong kemandirian pangan daerah.
Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, hadir langsung dalam kegiatan panen raya bersama kelompok-kelompok petani setempat. Kehadiran gubernur menjadi bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap kerja keras petani yang selama ini menjadi tulang punggung ketahanan pangan di wilayah perbatasan.
“Alhamdulillah hari ini kita sudah tiba di wilayah Krayan, dataran tinggi Krayan, untuk melaksanakan panen raya bersama beberapa kelompok petani di wilayah ini,” kata Zainal Arifin Paliwang.
Panen raya ini tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga penegasan bahwa pertanian padi organik mampu menjadi solusi berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal sekaligus mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.
Petani Perbatasan Penjaga Ketahanan Pangan
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Zainal Arifin Paliwang menekankan peran strategis petani perbatasan. Menurutnya, petani di wilayah Krayan bukan hanya berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terus mendorong peningkatan produksi padi organik sebagai upaya menjaga kualitas pangan dan keberlanjutan lingkungan. Sistem pertanian organik dinilai lebih ramah lingkungan, menjaga kesuburan tanah, serta menghasilkan produk pangan yang lebih sehat bagi masyarakat.
Dukungan pemerintah diwujudkan melalui pendampingan, penyediaan sarana produksi, serta penguatan kapasitas petani. Langkah ini dilakukan agar petani mampu mempertahankan produktivitas sekaligus meningkatkan nilai tambah hasil pertanian.
Bagi masyarakat Krayan, pertanian padi bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan bagian dari identitas dan warisan budaya. Oleh karena itu, keberpihakan pemerintah terhadap petani perbatasan menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan sektor pertanian di kawasan tersebut.
Dukungan Sarana dan Sinergi Pemerintah
Selain melakukan panen raya, Gubernur Kalimantan Utara juga menyerahkan bantuan pupuk organik cair dan bibit padi unggulan kepada para petani. Bantuan ini bertujuan meningkatkan produktivitas lahan sekaligus memperkuat penerapan pertanian organik di wilayah Krayan.
Gubernur Zainal menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memperkuat sinergi dengan masyarakat perbatasan. Pendampingan dan pembangunan sektor pertanian akan dilakukan secara berkelanjutan agar petani tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan daerah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mereka.
Pemprov Kaltara menilai bahwa pembangunan pertanian di wilayah perbatasan memiliki tantangan tersendiri, mulai dari akses logistik hingga keterbatasan infrastruktur. Oleh karena itu, pendekatan kolaboratif antara pemerintah, petani, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci keberhasilan program ketahanan pangan.
Melalui optimalisasi lahan dan pengembangan padi organik, Kalimantan Utara berupaya membangun sistem pangan yang mandiri dan berdaya saing, sekaligus mendukung visi besar ketahanan pangan nasional.
Infrastruktur dan Konektivitas Perbatasan
Di sela-sela kegiatan panen raya, Gubernur Kalimantan Utara bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah juga melakukan inspeksi pembangunan infrastruktur jalan lingkar penghubung lintas batas Indonesia–Malaysia. Pembangunan jalan ini menjadi bagian penting dalam mendukung distribusi hasil pertanian dan mobilitas masyarakat perbatasan.
Peningkatan jalan aspal di kawasan tersebut memiliki nilai historis, karena merupakan pembangunan jalan aspal pertama di wilayah Krayan sejak 81 tahun Indonesia merdeka. Infrastruktur ini diharapkan mampu membuka akses ekonomi, memperlancar arus barang, dan memperkuat konektivitas antarwilayah.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara meyakini bahwa ketahanan pangan tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur yang memadai. Jalan yang baik akan memudahkan petani membawa hasil panen ke pasar, menekan biaya distribusi, dan meningkatkan daya saing produk pertanian lokal.
Dengan sinergi antara penguatan sektor pertanian dan pembangunan infrastruktur, Pemprov Kaltara optimistis wilayah perbatasan seperti Krayan dapat tumbuh sebagai lumbung pangan daerah. Panen raya padi organik ini menjadi simbol bahwa ketahanan pangan nasional dapat dibangun dari daerah terluar, dengan petani sebagai aktor utama pembangunan.