China Mulai Ditinggalkan, India Jadi Basis Produksi Apple

Jumat, 19 Desember 2025 | 12:35:26 WIB
China Mulai Ditinggalkan, India Jadi Basis Produksi Apple

JAKARTA - Peta rantai pasok global industri teknologi tengah mengalami pergeseran signifikan. Ketergantungan perusahaan-perusahaan besar terhadap satu negara sebagai basis manufaktur kini mulai dikurangi, seiring meningkatnya risiko geopolitik dan kebijakan perdagangan yang tidak menentu. 

Dalam konteks ini, Apple menjadi salah satu contoh nyata perusahaan yang secara bertahap mengalihkan sebagian aktivitas produksinya dari China ke negara lain.

Selama bertahun-tahun, China dikenal sebagai tulang punggung rantai pasok Apple, terutama dalam perakitan iPhone. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa peran tersebut mulai berkurang. 

Selain memperluas manufaktur iPhone di India, Apple juga disebut tengah menjajaki kemungkinan baru dalam tahap awal diskusi dengan produsen chip di India. Langkah ini menandai fase baru dalam strategi diversifikasi produksi Apple secara global.

Disebutkan bahwa Apple untuk pertama kalinya mempertimbangkan perakitan dan pengemasan sejumlah chip di India, meski detail jenis chip yang dimaksud belum diungkap secara pasti.

Pergeseran Strategi Rantai Pasok Apple

Upaya Apple untuk mengurangi ketergantungan pada China bukanlah langkah yang muncul secara tiba-tiba. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat itu terus mencari alternatif lokasi manufaktur guna memperkuat ketahanan rantai pasoknya.

India muncul sebagai salah satu kandidat utama. Selain menawarkan pasar domestik yang besar, India juga aktif mengembangkan ekosistem manufaktur teknologi, termasuk semikonduktor. Dalam laporan Economic Times, disebutkan bahwa Apple sedang berdiskusi dengan CG Semi, perusahaan milik Murugappa Group, terkait kemungkinan perakitan dan pengemasan chip di fasilitas Sanand, Gujarat.

Fasilitas tersebut merupakan pabrik perakitan dan pengujian semikonduktor yang dioperasikan pihak ketiga. Meski belum ada kepastian mengenai jenis chip yang akan diproses, laporan tersebut memprediksi bahwa chip tampilan atau display menjadi salah satu kandidat utama.

Peran India dalam Produksi Komponen iPhone

Jika rencana ini terealisasi, langkah tersebut akan menjadi tonggak penting bagi India dalam industri semikonduktor global. Selama ini, India lebih dikenal sebagai basis perakitan perangkat akhir, sementara proses pengemasan dan perakitan chip masih terpusat di negara lain.

Namun, Apple dan CG Semi belum memberikan konfirmasi resmi. Reuters melaporkan bahwa pihaknya belum dapat memverifikasi laporan Economic Times secara independen. Baik Apple maupun CG Semi juga belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

CG Semi sendiri menegaskan sikap berhati-hati. Perusahaan tersebut menyatakan tidak akan mengomentari spekulasi pasar maupun pembicaraan dengan klien tertentu.

“Kami akan membuat pengumuman ketika ada sesuatu yang konkret untuk dibagikan,” kata CG Semi.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa pembicaraan masih berada pada tahap awal, namun tetap memberi sinyal kuat mengenai arah pengembangan industri manufaktur teknologi di India.

Faktor Geopolitik dan Kebijakan Tarif

Selain pertimbangan bisnis, dinamika geopolitik turut memengaruhi keputusan Apple. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, terutama terkait kebijakan tarif, menjadi salah satu faktor pendorong percepatan diversifikasi produksi.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Apple berencana memproduksi sebagian besar iPhone yang dijual di Amerika Serikat di India pada akhir 2026. Rencana tersebut bahkan dipercepat untuk mengantisipasi potensi kenaikan tarif impor terhadap produk yang diproduksi di China.

Pada April lalu, pemerintahan Trump mengenakan tarif impor sebesar 26 persen untuk produk asal India, angka yang jauh lebih rendah dibandingkan ancaman tarif hingga 100 persen terhadap barang-barang dari China. Meski Washington kemudian menangguhkan kebijakan tarif tersebut selama tiga bulan, kecuali terhadap China, ketidakpastian tetap menjadi perhatian pelaku industri.

Kondisi ini membuat India dipandang sebagai alternatif strategis yang relatif lebih stabil dari sisi kebijakan perdagangan.

Dampak Jangka Panjang bagi Industri Global

Langkah Apple meninggalkan China secara bertahap dan memperkuat peran India berpotensi membawa dampak luas bagi industri teknologi global. Bagi China, pergeseran ini dapat mengurangi dominasinya sebagai pusat manufaktur elektronik dunia. Sementara bagi India, peluang ini membuka jalan untuk naik kelas dalam rantai nilai industri teknologi.

Penguatan peran India tidak hanya sebatas perakitan perangkat, tetapi juga mencakup komponen bernilai tinggi seperti semikonduktor. Jika Apple benar-benar merealisasikan perakitan dan pengemasan chip di India, hal ini akan mempercepat transfer teknologi dan pengembangan sumber daya manusia di sektor tersebut.

Di sisi lain, Apple diuntungkan dengan rantai pasok yang lebih terdiversifikasi, mengurangi risiko gangguan produksi akibat faktor politik, ekonomi, maupun kebijakan perdagangan.

Meski demikian, proses peralihan ini tidak akan terjadi secara instan. China masih memiliki infrastruktur manufaktur yang sangat matang dan efisien. Oleh karena itu, strategi Apple lebih bersifat bertahap, dengan India sebagai pelengkap sekaligus pengganti jangka panjang.

Terkini