Lonjakan Trafik Internet Nataru Diantisipasi Pemerintah dan Operator

Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:53:51 WIB
Lonjakan Trafik Internet Nataru Diantisipasi Pemerintah dan Operator

JAKARTA - Lonjakan aktivitas digital diperkirakan akan menjadi salah satu fenomena utama selama libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Perpindahan masyarakat, peningkatan mobilitas, hingga kebiasaan berbagi momen liburan diprediksi mendorong penggunaan internet dan layanan telekomunikasi secara signifikan.

Pemerintah pun mengantisipasi kondisi tersebut sejak dini. Kementerian Komunikasi dan Digital menilai kesiapan jaringan menjadi faktor krusial agar layanan tetap berjalan optimal, terutama di tengah potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada akhir tahun.

Dalam konteks inilah, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengingatkan seluruh pemangku kepentingan, khususnya operator telekomunikasi, agar memperkuat infrastruktur dan mitigasi risiko demi menjaga kualitas layanan selama periode libur panjang.

Lonjakan Trafik Jadi Tantangan Utama Nataru

Lalu lintas telekomunikasi nasional diperkirakan meningkat cukup tajam selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pemerintah memproyeksikan kenaikan trafik internet dapat mencapai sekitar 30 persen dibandingkan hari normal.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa peningkatan tersebut harus diimbangi dengan kesiapan kapasitas jaringan. Ia menegaskan pentingnya memperkuat seluruh elemen pendukung layanan agar lonjakan trafik tidak berujung pada gangguan kualitas.

“Jadi kalau ada kenaikan traffic yang saya diberitahu kurang lebih prediksinya meningkat hingga 30 persen, maka kekuatan-kekuatannya juga tolong ditingkatkan,” kata Meutya.

Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Ketahanan Energi

Selain lonjakan trafik, faktor cuaca turut menjadi perhatian serius pemerintah. Meutya mengutip peringatan Presiden Prabowo Subianto terkait prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengenai potensi curah hujan tinggi selama periode akhir tahun.

Kondisi tersebut berisiko mengganggu operasional jaringan telekomunikasi, terutama di wilayah rawan bencana dan daerah dengan infrastruktur terbatas. Oleh karena itu, operator diminta memprioritaskan ketahanan energi sebagai langkah mitigasi.

“Kita berharap juga dari teman-teman operator untuk juga menyediakan atau memprioritaskan ketahanan energi atau power backup genset set, baterai cadangan dalam kapasitas penuh terutama di daerah-daerah kritis dalam kerangka mitigasi kita terhadap curah hujan yang lebih tinggi lagi sesuai dengan prediksi dari BMKG,” jelas Meutya.

Kesiapan genset dan baterai cadangan dinilai penting agar layanan tetap berjalan meski terjadi gangguan pasokan listrik akibat hujan lebat atau cuaca ekstrem lainnya.

Optimalisasi Jaringan di Titik Keramaian

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa operator seluler telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif. Salah satunya adalah optimalisasi jaringan di titik-titik dengan potensi lonjakan pengguna selama periode Nataru.

Langkah tersebut mencakup penyediaan mobile base transceiver station di sepanjang jalur tol, kawasan wisata, serta lokasi strategis lainnya. Selain itu, operator juga menyiapkan paket promo untuk mendukung kebutuhan komunikasi masyarakat selama libur panjang.

Pemerintah turut membentuk Satuan Tugas Posko bersama di 255 titik guna memantau kualitas layanan telekomunikasi selama 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Pemantauan juga dilakukan terhadap spektrum frekuensi radio melalui 35 Unit Pelaksana Teknis Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio.

Beberapa titik pemantauan meliputi Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak Banten, Rest Area Km 57, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, serta Pelabuhan Tanjung Pinang di Bintan. Pemantauan juga mencakup destinasi wisata seperti Pantai Kuta Bali, Art Center Ratipau Toraja, dan Manado Town Square.

“Guna memastikan kualitas layanan telekomunikasi tetap optimal setelah spektrum frekuensi tetap aman dari gangguan selama masa liburan Natal dan tahun baru 2026,” kata Wayan.

Komitmen Operator Hadapi Lonjakan Pengguna

Di sisi operator, komitmen untuk menjaga kualitas jaringan juga ditegaskan. Direktur Utama Telkomsel Nugroho menyampaikan bahwa perusahaannya akan memperbesar kapasitas jaringan guna mengantisipasi lonjakan trafik selama Nataru.

Ia menjelaskan bahwa selain terlibat dalam posko bersama di 255 titik, masing-masing operator memiliki point of interest tersendiri. Telkomsel sendiri menyiapkan sekitar 427 titik prioritas untuk memastikan kualitas layanan tetap terjaga.

“Secara posko 255 tapi kalau POI itu masing-masing, operator punya POI masing-masing. Kalau dari Telkomsel itu ada sekitar 427 yang kita taruh. Terus kemudian secara jaringan kita perbesar kapasitasnya untuk memastikan cukup untuk melayani lonjakan traffic saat mudik dan perayaan Natal,” ujar Nugroho.

Dengan sinergi antara pemerintah dan operator, diharapkan layanan telekomunikasi tetap stabil, aman, dan andal selama libur Natal dan Tahun Baru. Kesiapan ini menjadi bagian penting dalam mendukung mobilitas masyarakat sekaligus menjaga kelancaran aktivitas digital di tengah tantangan cuaca dan lonjakan pengguna.

Terkini

BUMN Bersinergi Danantara Turunkan Bantuan Cepat Aceh

Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09:27 WIB

Akses Jalan Tukka Tapteng Mulai Pulih Pascabencana

Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09:25 WIB

Ibu Kota Nusantara Kini Dihuni Lebih Dari 100 Ribu Jiwa

Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09:22 WIB

Mekanisme Bantuan Internasional Jadi Sorotan Pemkot Medan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09:21 WIB

Pemkot Medan Alihkan Bantuan Beras UEA ke Muhammadiyah

Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09:17 WIB